Menjelajah Benteng Otanaha

by prajuritkecil99
Punggawa K-180 menjelajah Benteng Otanaha


Benteng Otanaha


Langit mendung yang kemudian disusul gerimis rintik-rintik tak menyurutkan tekad empat orang pemuda yang gagah perkasa untuk tetap melaju dengan tenang di atas motornya, membelah jalan Trans Sulawesi yang lengang. Kalau di kota-kota besar jalanan selalu macet saat libur panjang, namun tidak demikian dengan daerah kami. Mulai start dari Marisa hingga tiba di Limboto sepanjang perjalanan selalu tampak lengang. *tarik maaang :D


Tanjakan Hati-Hati Botumoito


Ceritanya pas libur empat hari kemarin saya, Lee Paw, Anggit dan Hendra mau mengisi liburan ke kota. Sekalian mau ke tempat wisata purbakala Benteng Otanaha.

Benteng Otanaha merupakan objek wisata purbakala yang terletak di atas bukit di Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo. Benteng ini dibangun sekitar tahun 1522. Berbentuk lingkaran dan memiliki empat buah tempat persinggahan dengan 348 buah anak tangga. Jumlah anak tangga untuk setiap tempat persinggahan tidak sama. Dari dasar ke tempat persinggahan pertama terdapat 52 anak tangga, ke tempat persinggahan kedua terdapat 83 anak tangga, ke tempat persinggahan ketiga terdapat 53 anak tangga dan ke tempat persinggahan keempat terdapat 89 anak tangga. Sementara ke area benteng terdapat 71 anak tangga sehingga total keseluruhan anak tangga berjumlah sebanyak 348. Saya sendiri terus terang tidak sempat menghitungnya. Hehe..


Anak Tangga Benteng Otanaha


Mengenai sejarah tentang benteng ini konon pada jaman dahulu kala sekitar abad ke-15 berdiri Kerajaan Pinohu (Pinogu) yang diperintah seorang Raja bernama Wadipalapa. Ketika raja ini mangkat, kerajaan Pinohu berubah nama menjadi Tuwawa (Suwawa). Kemudian di tahun 1481 berubah nama lagi menjadi kerajaan Bune (Bone). Sekitar tahun 1585, muncul salah seorang keturunan raja yang digelari rakyatnya dengan Wadipalapa II. Di bawah kekuasaan Wadipalapa II inilah kemudian muncul gagasan untuk memperluas kerajaan Bune dengan cara damai. Maka diperintahkanlah rakyatnya mencari lahan baru dengan membagi warganya menjadi dua kelompok. Jalur utara dari Suwawa, Wonggaditi terus ke Huntu Lo Bohu dipimpin oleh Hemeto. Sementara jalur selatan mulai dari Potanga, Dembe, terus ke Panipi diserahkan kepada Naha. Jalur selatan yang dinahkodai Naha akhirnya tiba di Dembe dan menemukan benteng yang berada di atas bukit tersebut.

Menurut informasi lainnya terdapat literatur yang berbeda dalam menceritakan sosok Naha. Konon tokoh ini adalah anak dari Raja Ilato dan Permaisuri Tolangohula yang memerintah Kerajaan Gorontalo di abad ke-15. Naha memiliki dua saudara yakni Ndoba dan Tiliaya. Ketika remaja, Naha memilih untuk merantau. Sampai suatu masa, Ndoba dan Tiliaya memimpin perlawanan mengusir Portugis yang dianggap memperalat dan menipu mereka dalam mengusir bajak laut. Padahal sebelumnya Portugis meminta bantuan dan sepakat dengan fihak kerajaan Gorontalo, setelah pelayaran mereka terganggu oleh cuaca buruk dan bajak laut serta kehabisan makanan. Dalam pertempuran mengusir Portugis, Ndoba dan Tiliaya dibantu oleh angkatan laut yang dipimpin Apitalao Lakoro, Apitalao Lagona, Apitalao Lakadjo dan Apitalao Djailani. Sekitar tahun 1585 Naha kembali dan menemukan benteng tersebut dan kemudian memperisteri seorang perempuan bernama Ohihiya. Dari pernikahan tersebut lahirlah dua putera yakni Pahu dan Limonu.

Di kawasan benteng itu sendiri total terdapat tiga benteng. Yang pertama dinamai Otanaha, konon berasal dari kata "ota" (benteng) dan "Naha" (penemu benteng tersebut). Benteng kedua dinamai Otahiya dan yang ketiga dinamai Ulupahu. Sepertinya itu berhubungan dengan nama istri dan anak dari tokoh Naha tersebut.

Namanya sejarah, banyak kisah yang diriwayatkan. Periwayatnyapun tak cuma seorang. Apalagi dengan keterbatasan teknologi yang ada di jaman itu membuat kita yang hidup di jaman ini tidak dapat mengetahui secara pasti kisah yang mana yang benar.

Terlepas dari itu yang terpenting menurut saya adalah kita harus bangga dengan warisan nenek moyang kita. Harus kita jaga dan pelihara dengan baik situs-situs bersejarah yang kita punyai. Musti ada rasa memiliki atau sense of belonging istilahnya. Seperti benteng Otanaha ini. Sebenarnya cukup bagus kalau dirawat dan dioptimalkan dengan baik dan sungguh-sungguh. Karena selain danau Limboto, benteng Otanaha ini juga cukup terkenal di luar Gorontalo. Buktinya pada saat yang bersamaan dengan kami, berkunjung pula wisatawan lokal satu keluarga yang dari perbincangan singkat diperoleh informasi mereka berasal dari Jakarta. Ada pemandunya juga, orang asli Gorontalo.

Artinya apa? Jelas bahwa objek wisata ini menyimpan potensi dan memiliki daya tarik tersendiri.

Namun cukup disayangkan memang. Kondisi benteng dan kawasan sekitarnya yang juga menyatu dengan permukiman penduduk tampak kurang terawat, meskipun sudah sedikit lebih bersih dibandingkan pada saat kunjungan pertama saya beberapa tahun silam.


View Danau Limboto


Background View Danau Limboto  Background View Danau Limboto


Benteng Otanaha


Backgorund view benteng yang menampilkan perbukitan hijau dan hamparan danau Limboto di sisi lainnya sebenarnya sangat memukau. Namun sekali lagi amat disayangkan, danau yang dulunya begitu luas dan indah bahkan sampai dijadikan nama jalan di salah satu kota di pulau Jawa itu kini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain pendangkalan yang cukup parah, banyaknya tanaman enceng gondok serta pendirian keramba-keramba yang tak beraturan dan pembangunan rumah-rumah warga di pinggiran danau membuat pemandangan danau Limboto tak lagi menawan.

Semoga saja setelah pembangunan jalan penghubung yang melintasi danau Limboto selesai nantinya program revitalisasi danau dengan dana triliunan rupiah tersebut benar-benar mampu mengembalikan fungsi danau dan memberikan nilai tambah yang optimal bagi kemajuan Gorontalo.

Sekali lagi, bukan hanya tugas pemerintah. Ada peran kita semua di situ.

Kalau bukan kita, siapa lagi?! ^-^


Taman Purbakala Benteng Otanaha
all picts credited to Hendranto "Mas Pudjo" Putro


penampakan seru lainnya sila stalking menu Galeri yaa bro, sis..
monggo dishare ^-^
 
Copyright © 2014 - prajuritkecil99™ - Powered by Blogger
Template by Creating Website - Published by Mas Template